Sekitar 23 Agustus tahun 79 Masehi (M), kondisi di Pompeii (kini satu daerah di Italia) tampak sibuk sama
seperti kota kuno lainnya - penduduknya bergerak
ke sana sini, berjualan
di bangunan atau gedung besar dan berinteraksi satu sama lain. Sampai tiga hari
kemudian, tiba-tiba saja satu kejadian misterius melanda kota tersebut sehingga menyebabkan bangunan
dan penduduknya lenyap bagaikan tidak pernah ada di muka bumi ini.
Selanjutnya selama 1.500 tahun, keberadaan kota
Pompeii yang suatu ketika dulu menjadi salah
satu kota terkemuka dalam pemerintahan Romawi, hilang
dalam sejarah.Tiada seorangpun yang mengetahui keberadaan kota tersebut. Waktu terus berlalu hingga
pada tahun 1594; sekelompok pekerja dikerahkan menggali terowongan di kaki
gunung berapi Vesuvius untuk proyek menyediakan air ke desa terdekat.
Pekerjaan menggali tanah dilakukan dengan giat tetapi secara tiba-tiba
kelompok pekerja itu terpaksa menghentikan kegiatan tersebut setelah menemukan
sesuatu benda aneh tertanam di dalam tanah. Benda aneh berbentuk artefak itu
dikeluarkan dan berita penemuannya terus meluas menyebabkan semakin banyak
pekerjaan penggalian dilakukan di daerah itu. Namun, pada 1631, gunung berapi
Vesuvius meletus tujuh kali sehingga menghancurkan apa saja yang berada di
dekatnya termasuk area penemuan artefak tersebut.
Tujuh puluh enam (76) tahun kemudian, pekerjaan menggali
kembali dipelopori Pangeran d'Elboeuf setelah ia mendengar keberadaan artefak
berharga dan harta karun tertanam di daerah tersebut. Pihaknya terus menggali
dan berbagai peninggalan artefak yang pernah 'terkubur' di bawah tanah di area
tersebut kembali digali untuk dikeluarkan. Ketika itulah misteri hilangnya kota Pompeii
selama ribuan tahun akhirnya terbongkar. Namun, penemuan kota kuno itu juga menimbulkan berbagai
persoalan misteri di kalangan banyak pihak terutama peneliti sejarah. Bahkan, lebih
mengejutkan adalah selain artefak berupa keramik dan barang kuno, juga
ditemukan di area tersebut adalah puluhan patung batu berbentuk manusia dalam
kondisi menakutkan. Diantara penemuan aneh itu adalah sekelompok jasad manusia
yang tampaknya berubah menjadi patung batu ketika sedang makan. Lebih
menakutkan adalah kejadian misteri yang melenyapkan kota
itu secara tidak langsung juga menyimpan 'wajah' sebenarnya kota
Pompeii juga
ditemukan puluhan jasad manusia yang sedang melakukan hubungan s3ks termasuk s3ks
tidak wajar, berubah menjadi batu.
Bahkan, jelas terlihat adalah raut wajah penduduk yang
menunjukkan ekspresi terkejut dan ketakutan teramat seolah bencana yang terjadi
datang secara tiba-tiba. Penelitian berikutnya mengungkap cerita sebenarnya
tentang kota Pompeii. Kota itu didirikan sekitar abad ke-6 Sebelum
Masehi (SM) oleh kaum Osci atau Oscan yaitu suatu kelompok masyarakat di tengah
Italia. Pompeii
kemudian berkembang pesat dan maju dari segi pembangunan. Akan tetapi, di balik
kemajuan arsitektur dan aspek kesenian yang memukau, kota itu sebenarnya berkembang sebagai pusat
pelacuran serta kegiatan yang melampaui batas kemanusiaan. Rumah pelacuran
dibangun dengan jumlah yang tidak terhitung bahkan alat kelamin pria digantung
di pintu pusat pelacuran tersebut. Masyarakat Pompeii pada saat itu juga
dikatakan menerapkan kepercayaan 'Mithra' yang meyakini bahwa alat kelamin dan
persetubuhan tidak seharusnya dilakukan secara sembunyi tetapi harus dilakukan
di tempat terbuka.
Setelah lama aktivitas maksiat tanpa batas itu berlangsung
di kota tersebut, secara tiba-tiba gunung berapi Vesuvius yang sebelum itu 'sepi'
selama dua juta tahun akhirnya meletuskan lava panas hingga membanjiri kota itu. Tidak ada
seorang pun dari penduduk yang selamat bahkan debu tebal bencana itu terus
menenggelam serta melenyapkan Pompeii
dari sejarah peradaban dunia bahkan mengubah penduduknya seolah menjadi patung
batu.
0 comments:
Posting Komentar